Sabtu, 13 Oktober 2012

Home

News

"Kami kecewa. Rencana kedatangan SBY merupakan angin segar bagi Papua. Presiden SBY seharusnya memberi kesejukan bagi masyarakat, tapi ternyata dia tidak berani,” ujar Pastor Jhon Jonga.
Pastor Jhon Yonga (Photo dok)
VHRmedia, Jayapura - Pastor Yohanes Jonga penerima Yap Thiam Hien Award 2009 menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono takut menuntaskan kasus pelanggaran HAM di Papua.
Pastor John kecewa Presiden tidak jadi hadir dalam pembukaan Raimuna Nasional X Pramuka di Bumi Perkemahan (Buper) Phokela, Waena, Kota Jayapura, 8-15 Oktober 2012. “Susilo Bambang Yudhoyono takut dengan bayangannya sendiri. SBY tidak melihat masalah Papua untuk diselesaikan,” kata John Jonga, Rabu (10/10).
Padahal kata Jhon Jonga, kesempatan itu dapat digunakan Presiden untuk berbicara tentang kondisi Papua saat ini. “Kami kecewa. Rencana kedatangan SBY merupakan angin segar bagi Papua. Presiden SBY seharusnya memberi kesejukan bagi masyarakat, tapi ternyata dia tidak berani,” ujar Pastor Jhon Jonga.
Raimuna Nasional X di Bumi Perkemahan Jayapura dibuka oleh Wakil Presiden Boediono. Raimuna Nasional diikuti sekitar 3 ribu anggota Pramuka dari seluruh Indonesia.
Boediono tiba di Bandara Sentani pukul 09.00 WIT didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.
Sebelum meninggalkan lokasi, Boediono sempat melakukan penanaman pohon di Bumi Perkemahan Cendrawasih Jayapura. Ratusan aparat keamanan menjaga ketat lokasi acara. (E1)